Pentingnya Literasi: Kepala Dinas Pendidikan NTT Luncurkan Program 'Genta Belis'

Randy
27 Maret 2025 106 x Berita Dinas
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo, menekankan pentingnya penguatan literasi di lingkungan pendidikan. Hal itu disampaikannya pada acara peluncuran Gerakan NTT Membaca dan Menulis (Genta Belis).
"Genta Belis" adalah program yang dicanangkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bagian dari Gerakan NTT Membaca dan NTT Menulis. Program ini diluncurkan pada 22 November 2024 oleh Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, di Hotel Sylvia Kupang. Nama "Genta Belis" berasal dari kata "genta" yang berarti lonceng, melambangkan panggilan atau pengingat untuk membaca dan menulis, serta "belis" yang dalam budaya lokal NTT merujuk pada mahar atau tanggung jawab bersama, dalam konteks ini diartikan sebagai komitmen kolektif untuk membangun literasi.
Tujuan utama Genta Belis adalah meningkatkan kompetensi literasi dasar siswa di NTT, khususnya pada jenjang SMA dan SMK, dengan harapan dapat meluas ke tingkat SD dan SMP. Program ini muncul sebagai respons terhadap rendahnya capaian literasi di NTT, di mana berdasarkan data tahun 2023, hanya 20% dari sekitar 8.800 sekolah yang melampaui kompetensi minimal literasi dasar. Selain itu, tes literasi pada anak kelas III SD menunjukkan hanya 20% yang lulus, jauh tertinggal dibandingkan provinsi lain yang mencapai 70%.
Kegiatan dalam Genta Belis meliputi:
- Kebiasaan membaca dan menulis selama 30 menit setiap pagi (15 menit membaca, 15 menit menulis) di sekolah-sekolah.
- Lomba hasil karya siswa, seperti majalah dinding, untuk mengapresiasi kreativitas.
- Pelatihan literasi bagi guru dan siswa, termasuk peningkatan kompetensi guru dalam mengajar literasi.
- Kegiatan pendukung, seperti cerdas cermat dan lomba perpustakaan terbaik antar sekolah.
Program ini dirancang sebagai "lonceng peradaban" untuk membangun budaya literasi yang kuat di NTT, melibatkan kolaborasi berbagai pihak seperti Unicef, Lembaga Inovasi Indonesia, BPMP NTT, dan penerbit buku. Genta Belis diharapkan menjadi gerakan bersama yang tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memperkuat fondasi pengetahuan siswa untuk masa depan.